Kamis, 30 Juni 2011

Uraian Doa Bapa Kami menurut St. Fransiskus dari Asisi

Dalam penyelidikan baru, dari semua karya yang oleh tradisi dianggap berasal dari Fransiskus, Uraian Doa Bapa Kami (UrBap) paling banyak dipersoalkan kepastiannya.
Hal itu terjadi, kiranya juga karena tidak dibedakan antara keotentikan dan keoriginalannya.

Beberapa tulisan Fransiskus yang lain juga dinilai otentik (=betul milik Fransiskus), meskipun tidak original (= tidak merupakan hasil ciptaan Fransiskus sendiri, tetapi diambil alih saja dari sumber lain).

Karya-karya itu misalnya Pujian yang diucapkan pada semua waktu ibadatIbadat sengsara TuhanAjakan untuk memuji Allah.
Demikian pula UrBap harus dimasukkan dalam kelompok itu.
Tidak semua bagian dan bentuk perumusannya merupakan karya original Fransiskus; dia memakai contoh lain untuk menyusun doanya.
Namun uraian itu sendiri sesuai dengan semangatnya, dan sebagian juga dikarang oleh dia sendiri.

Potongan-potongan yang diambilnya dari sumber yang lain itu dijadikan miliknya seluruhnya dan ia memberikan kepadanya arti yang diinginkannya dengan tambahan-tambahan yang sepadan. Maka sejumlah bagiannya tidak original, tetapi tetap otentik.
Karena itu doa ini dapat dimasukkan dalam kumpulan karya Fransiskus.

Bagaimanapun juga, UrBap merupakan satu kesaksian berharga bagi spiritualitas, kesalehan serta hubungan Fransiskus yang konkret dengan Bapa.

(1) Ya Bapa kami yang mahakudus:
pencipta, penebus, penghibur dan penyelamat kami.

(2) Yang ada di surga:
di dalam para malaikat dan para kudus;
Engkau menerangi mereka untuk mengenal-Mu karena Engkau adalah terang, ya Tuhan;
Engkau mengobarkan mereka untuk mengasihi karena Engkau adalah kasih, ya Tuhan.
Engkau tinggal di dalam mereka dan memenuhi mereka untuk berbahagia karena
Engkaulah yang paling baik, ya Tuhan
Engkau baik untuk selamanya,
Engkaulah asal segala yang baik, tanpa Engkau tidak ada yang baik satu pun.

(3) Dimuliakanlah nama-Mu:
Semoga semakin jemih kami mengenal Engkau, agar kami mampu menyelami betapa luasnya anugerah-Mu,
betapa panjangnya janji-janji-Mu,
betapa tingginya keluhuran-Mu
dan betapa dalamnya keputusan-keputusan-Mu.

(4) Datanglah kerajaan-Mu:
agar Engkau meraja di dalam diri kami karena rahmat-Mu,
dan membawa kami masuk ke dalam kerajaan-Mu;
di sana kami akan memandang Engkau dengan jelas,
akan mengasihi Engkau dengan sempuma,
akan berbahagia dalam persekutuan dengan-Mu
dan merasakan betapa nikmatnya Engkau
untuk selama-lamanya.

(5) Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti dalam surga:
agar kami mengasihi Engkau
dengan segenap hati,
dengan selalu mengarahkan pikiran kepada-Mu;
dengan segenap jiwa
dengan selalu merindukan Engkau;
dengan segenap budi
dengan mengarahkan seluruh minat kami kepada-Mu
serta berusaha memuliakan Engkau dalam segalanya;
dengan segenap tenaga kami,
dengan mengerahkan semua kekuatan kami,
segenap perasaan jiwa serta raga kami
untuk bakti kasih kepada-Mu saja dan bukan untuk hal lainnya.
Agar kami mengasihi sesama kami seperti juga diri kami sendiri,
sambil mendorong mereka semua sekuat tenaga untuk mengasihi Engkau,
dan bergembira karena yang lain beroleh untung
seperti kalau kami sendiri beroleh untung,
dan sambil ikut bersedih bersama mereka yang ditimpa kemalangan,
serta tidak menyebabkan seorang pun tersandung.

(6) Rezeki kami sehari-hari:
ialah Putra-Mu terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus,
berikanlah kepada kami hari ini;
agar kami mampu mengingat, memahami dan menghormati
cintakasih-Nya kepada kami
serta segala yang telah dikatakan-Nya,
diperbuat dan diderita-Nya bagi kami.

(7) Dan ampunilah kesalahan kami:
karena belaskasih-Mu yang tak terperikan,
karena daya kekuatan sengsara Putra-Mu yang terkasih,
dan karena jasa serta perantaraan Santa Perawan Maria
dan semua orang pilihan-Mu.

(8) Seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami:
apa yang tidak kami ampuni sepenuhnya,
buatlah, ya Tuhan, agar kami ampuni sepenuhnya;
agar kami sungguh-sungguh mengasihi musuh kami karena Engkau
dan dengan bakti berdoa bagi mereka di hadapan-Mu,
dan tidak membalas kejahatan seorang pun dengan kejahatan,
tetapi mengusahakan apa yang menguntungkan bagi semuanya di dalam Engkau.

(9) dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan:
tersembunyi atau yang kelihatan,
mendadak atau yang tak menentu waktunya.

(10) bebaskanlah kami dari yang jahat:
yang sudah lalu, saat ini, dan yang akan datang.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus
seperti pada permulaan, sekarang, selalu
dan sepanjang segala abad. Amin.


Sumber :  Fransiskus Asisi Karya-Karyanya, Leo L. Ladjar OFM, Kanisius, 1989, hlm.71, 227.
Sumber Artikel : http://ofm.or.id/

Selasa, 28 Juni 2011

Modernitas dan Agama

 

Agama Kristen tidak hanya turut menghasilkan modernitas melainkan juga menyanderanya. Di satu pihak banyak perkembangan yang diklaim oleh modernitas di negara-negara Barat, seperti universalisme, konsep-konsep subjek individual, sejarah, suatu dunia yang dapat diubah, kesetaraan, martabat pribadi dan sebagainya, juga menjadi milik agama Kristen.

Di lain pihak, berabad-abad lamanya Gereja-gereja Kristen mengidentifikasikan dirinya dengan sejarah penguasaan, ketidakadilan, kolonialisme, machismo dan sebagainya, sedemikian rupa sehingga hampir tidak mungkinlah membedakan pesan Kristen yang sebenarnya dengan perwujudannya yang konkret dalam sejarah.

Karena itu, jika orang-orang Kristen mau melayani umat manusia dalam masa krisis ini, haruslah mereka membersihkan dirinya dan bertobat, kembali ke sumber-sumber imannya yang asali, menyelamatkan harta pusaka rohani mereka yang kaya dan paling manusiawi dan warisan mereka yang paling khusus untuk memberikan makna pada kehidupan, dan dengan segenap tenaga melibatkan dirinya pada proyek-proyek yang menyelamatkan umat manusia.

Agama Kristen dan agama-agama besar di dunia ini mempunyai sarana untuk bertindak sebagai perantara-perantara kebijaksanaan, dengan mengingatkan umat manusia akan panggilannya yang luhur, akan cita-citanya untuk mewujudkan pelbagai alternatif yang sahih dan pantas.

Jadi, dengan modernitas itu sendiri serta pelbagai keterbatasan dan kontradiksinya, kita diminta untuk menyelidiki kembali hakekat manusia, keutuhan keberadaan manusia dan karena itu, juga pribadi St. Fransiskus. Di dalam agama Kristen, hanya ada sedikit saja tokoh inspiratif yang diterima dengan baik seperti St. Fransiskus.

Dalam sejarah dunia, hanya sangat sedikit saja tokoh yang dihormati dan dipuji dengan suara bulat di semua bidang dan budaya, yang sangat berbeda dari budayanya sendiri. Nyatanya, St. Fransiskus sudah tidak lagi menjadi milik Gereja dan biara-biaranya saja. Dia sudah menjadi seorang tokoh yang universal.

Dari: Alberto da Silva Moreira, Saint Francis and Capitalist Modernity: A View From The South, Franciscan Digest X, no. 1, March (2000), 102-103.

Sumber : http://ofm.or.id/modernitas-dan-agama/

Pujian Bagi Allah yang Mahaluhur

Pujian Bagi Allah yang Mahaluhur merupakan bagian depan dari perkamen lembaran kecil yang diberikan oleh Fransiskus kepada Saudara Leo . Catatan ini merupakan otografi Fransiskus sendiri. Hingga kini disimpan sebagai relikui di Sacro Convento di Asisi.

Engkaulah Tuhan Yang Kudus,
Allah satu-satunya, yang melakukan keajaiban-keajaiban.
Engkau kuat,
Engkau besar,
Engkau mahaluhur,
Engkaulah Raja Yang Mahakuasa,
Engkaulah Bapa Yang Kudus, Raja langit dan bumi.
Engkau Tuhan Yang Tiga dan Esa, Allah segala allah
Engkau baik, seluruhnya baik, paling baik,
Tuhan Allah yang hidup dan benar.
Engkaulah cintakasih,
Engkaulah kebijaksanaan,
Engkaulah kerendahan,
Engkaulah kesabaran,
Engkaulah keindahan,
Engkaulah kelembutan hati;
Engkaulah keamanan,
Engkaulah ketenteraman,
Engkaulah kegembiraan,
Engkau pengharapan dan sukacita kami,
Engkaulah keadilan,
Engkaulah keugaharian,
Engkaulah segala kekayaan kami yang melimpah
Engkaulah keindahan,
Engkaulah kelembutan hati,
Engkaulah pelindung,
Engkau penjaga dan pembela kami;
Engkaulah kekuatan,
Engkaulah penyegaran.
Engkaulah pengharapan kami,
Engkaulah kepercayaan kami,
Engkaulah cintakasih kami,
Engkaulah seluruh kemanisan kami,
Engkaulah hidup kekal kami:

Tuhan yang agung dan mengagumkan,
Allah Yang Mahakuasa,
Penyelamat yang penuh belaskasihan.


Sumber : http://ofm.or.id/


Pujian yang Diucapkan pada Semua Waktu Ibadat

Doa Pujian ini mengungkapkan spiritualitas St.Fransiskus dari segi lain. Orang dengan tepat menekankan, bahwa kesalehannya amat kuat mengarah kepada hidup Yesus di bumi. Tetapi dengan penekanan itu orang tidak boleh melalaikan unsur lainnya:

Fransiskus juga terarah kepada masa yang nanti. Justru dalam ayat-ayat Pujian ini, yang sebagian besar terdiri dari kutipan-kutipan Kitab Wahyu, ia menghubungkan diri hari demi hari, pada setiap waktu sembahyang, dengan jemaat orang-orang yang sudah selamat, yang berdiri di depan takhta dan di hadapan Anak Domba melambungkan pujian kepada Allah (bdk. Why 7:9-10).

Ini menunjukkan dengan jelas, bahwa bersama dengan doa Ibadat Harian Fransiskus mau menyatukan diri dengan doa Gereja-yang-mulia. Maka Pujian ini besar artinya untuk memahami orang kudus itu sebagai homo alterius saeculi, manusia yang seakan-akan sudah tercabut dari dunia ini dan sudah berada di seberang sana.

Gaya penyusunan dan cara penggunaannya amat penting untuk gambaran rohani St.Fransiskus.

Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah,Yang Mahakuasa,
yang kini ada dan yang telah ada dan yang akan datang:
Ya, marilah kita memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya.

Tuhan Allah kami, Engkau layak menetima pujaan,
kemuliaan dan hormat serta puji-pujian:
Ya, marilah kita memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya.

Anak Domba yang disembelih itu layak menerima kuasa dan keallahan ,
hikmat dankekuatan, horinat, kemuliaan dan puji-pujian:
Ya, marilah kita memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya.

Marilah kita memuji Bapa dan Putra serta Roh Kudus:
Ya, marilah kita memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, segala karya Tuhan:
Ya, marilah kita memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya.

Pujilah Allah kita, hai semua hamba-Nya dan kamu semua yang takut akan Allah, 
baik kecil maupun besar :
Ya, marilah kita memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya.

Hendaklah langit dan bumi memuji-muji Dia yang mulia:
Ya, marilah kita memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya.

Semua makhluk yang di surga dan yang di bumi dan di bawah bumi
dan laut serta semua yang ada di dalamnya:
Ya, marilah kita memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya.


Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus
Ya, marilah kita memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya.

Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Ya, marilah kita memuji dan meluhurkan Dia selama-lamanya.


Doa :
Allah Yang Mahakuasa, Mahakudus,
Mahatinggi dan Mahaluhur,
Engkaulah segala kebaikan,
paling baik, seluruhnya baik,
hanya Engkau sendiri yang baik;
kepada-Mu kami kembalikan segala pujian,
segala kemuliaan, segala rahmat,
segala kehormatan, segala pujian
serta segalanya yang baik.



Sumber : http://ofm.or.id/

Kidung Saudara Matahari

Fransiskus sudah berada pada puncak perjalanan pertobatannya. Semuanya sudah ditinggalkannya, dan sekarang ia sendiri menengadah kepada Allah semata-mata. Tidak ada hal lain yang perlu dikerjakan lagi selain memuji dan memuja Dia.

Dalam sikap yang “murni” itu, indra batiniahnya juga semakin jernih dan tajam. Ia menangkap kidung dan puja-pujian semua makhluk, dan ia pun mengajak mereka untuk bersama-sama memuji Sang Pencipta.

Dalam hal ini ia merasakan bersaudara dengan mereka. Pengalaman itu adalah hasil dan puncak pertobatannya yang keras selama hidupnya. Dengan meninggalkan segalanya demi Allah, Fransiskus akhirnya menemukan segalanya sebagai saudara, dengan hati murni.


Yang Mahaluhur, Mahakuasa, Tuhan yang baik,
milik-Mulah pujaan, kemuliaan dan hormat dan segala pujian.

Kepada-Mu saja, Yang Mahaluhur, semuanya itu patut disampaikan,
namun tiada insan satu pun layak menyebut nama-Mu.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, bersama semua makhluk-Mu,
terutama Tuan Saudara Matahari; dia terang siang hari, melalui dia kami Kauberi terang.

Dia indah dan bercahaya dengan sinar cahaya yang cemerlang;
tentang Engkau, Yang Mahaluhur, dia menjadi lambang.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudari Bulan dan bintang-bintang,
di cakrawala Kaupasang mereka, gemerlapan, megah dan indah.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudara Angin, dan karena udara dan kabut,
karena langit yang cerah dan segala cuaca,
dengannya Engkau menopang hidup makhluk ciptaan-Mu.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudari Air;
dia besar faedahnya, selalu merendah, berharga dan murni.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudara Api,
dengannya Engkau menerangi malam; dia indah dan cerah ceria, kuat dan perkasa.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena saudari kami Ibu Pertiwi;
dia menyuap dan mengasuh kami, dia menumbuhkan aneka ragam buah-buahan,
beserta bunga wama-wami dan rumput-rumputan.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena mereka yang mengampuni demi kasih-Mu,
dan yang menanggung sakit dan duka-derita.

Berbahagialah mereka, yang menanggungnya dengan tenteram, karena oleh-Mu,
Yang Mahaluhur, mereka akan dimahkotai.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudari Maut badani,
daripadanya tidak akan terluput insan hidup satu pun.

Celakalah mereka yang mati dengan dosa berat;
berbahagialah mereka yang didapatinya setia pada kehendak-Mu yang tersuci
karena mereka takkan ditimpa maut kedua.

Pujalah dan pujilah Tuhanku, bersyukurlah dan mengabdilah kepada-Nya
dengan merendahkan diri serendah-rendahnya.


Sumber : http://ofm.or.id/

Senin, 27 Juni 2011

20 kata mutiara versi Alkitab

1. Mengapa saya berkata "Saya tidak bisa" jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya (Fil 4:13)?

2. Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (Fil 4:19)?

3. Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban (2 Tim 1:7)?

4. Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Allah telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu (Rom 12:3)?

5. Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak (Maz 27:1, Dan 11:32)?

6. Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (1 Yoh 4:4)?

7. Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya (2 Kor 2:14)?

8. Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta padaNya (1 Kor 1:30; Yak 1:5)?

9. Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi (Rat 3:21-23)?

10. Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya (1 Pet 5:7)?

11. Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita (2 Kor 3:17; Gal 5:1) ?

12. Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus (Rom 8:1) ?

13. Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya (Mat 28:20; Ibr 13:5)?

14. Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu (Gal 3:13-14) ?

15. Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya,seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan (Fil 4:11) ?

16. Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:21) ?

17. Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya (Rom 8:31) ?

18. Mengapa saya harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita (1 Kor 14:33; 2:12)

19. Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Allah saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya (Rom 8:37)?

20. Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan (Yoh 16:33)? " Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah ! " (Mazmur 46:11a)

10 Hukum Pernikahan Bahagia Menurut Alkitab


1. Jangan marah pada waktu yang sama ( Efesus 5 :1 )


2. Jangan berteriak pada waktu yang sama, kecuali rumah kebakaran ( Matius 5:5 )


3. Kalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang ( Amsal 16:32 )


4. Tegurlah pasangan Anda dengan Kasih ( Yohanes 13:34-35 )


5. Lupakanlah kesalahan masa lalu ( Yesaya 1:18; Amsal 16:6 )


6. Boleh lupakan yang lain, tetapi jangan pasangan Anda ( Kidung Agung 3:1-2 )


7. Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam ( Efesus 4:26-27 )


8. Seringlah memberikan pujian kepada pasangan Anda ( Kidung Agung 4:1-5; 5:9-16 )


9. Bersedia mengakui kesalahan ( 1 Yohanes 1:9 )


10. Dalam pertengkaran, yg paling banyak bicara dialah yg salah ( Matius 5: 9 ) 

Waktu Teduh, Waktu Bersama Allah

“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar.
Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana” (Markus 1:35).

Setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus dan menerima Dia sebagai
Juruselamat pribadinya, merupakan cabang dari Pokok Anggur yang benar (Yohanes 15:15). Cabang yang menempel pada pokok anggur akan mendapat aliran bahan makanan terus-menerus dan berbuah lebat.

Apa akibatnya bila cabang tersebut tidak menempel atau dipotong dari pokok anggurnya? Cabang tersebut akan layu, daunnya menguning, dan kemudian mati kekeringan.
Cabang yang menempel pada pokok angggur merupakan gambaran dari pentingnya hubungan pribadi kita dengan Allah setiap hari. Persekutuan ini akan memberikan makanan dan kekuatan bagi kita untuk bertumbuh dan berbuah dalam kehidupan ini.

Apakah Waktu Teduh itu?

Waktu teduh adalah waktu khusus yang disediakan bagi Tuhan setiap hari. Dalam waktu teduh ini kita “bertemu” dengan Tuhan, berbicara dengan-Nya dalam doa, membaca, merenungkan, dan melakukan apa yang akan dikatakan-Nya melalui firman-Nya.

Waktu teduh merupakan kesempatan bagi kita untuk merenungkan keberadaan Allah dan hubungan pribadi kita dengan-Nya. Waktu teduh merupakan respons kita terhadap kerinduan Allah untuk bersekutu dengan anak-anak-Nya. Waktu teduh adalah persekutuan yang indah dengan Tuhan setiap hari, dan merupakan penyerahan diri secara baru pada hari itu.

Mengapa Kita Perlu Waktu Teduh?

Ada lima alasan mengapa kita perlu mengadakan waktu teduh.

1. Teladan dari Tuhan Yesus. 
Tuhan Yesus menunjukkan betapa Dia menikmati persekutuan dengan Bapa-Nya. Meskipun Tuhan Yesus amat sibuk hari sebelumnya, keesokan harinya Dia bangun pagi-pagi dan menyediakan waktu bagi Bapa-Nya (Markus 1: 21-37). Jika Yesus saja memerlukan waktu teduh, apalagi kita.

2. Tuhan merindukan persekutuan dengan kita. 
Ini adalah suatu hal yang luar biasa, bahwa pencipta langit dan bumi benar-benar menginginkan persekutuan dengan ciptaan-Nya. Tuhan merindukan kita seperti seorang ibu yang merindukan anaknya yang sedang menuntut ilmu jauh darinya.

3. Tanpa waktu teduh yang teratur, kita tidak dapat bertumbuh dalam iman.
Orang-orang saleh yang dipakai Tuhan dari abad ke abad, semuanya mempunyai waktu teduh yang teratur, misalnya Daud (Maz-mur 5:4), Daniel (Daniel 6:11), dan lain-lain.

4. Waktu teduh mengoreksi kehidupan kita. 
Pembacaan dan perenungan terhadap firman Tuhan pada waktu teduh akan membukakan aspek-aspek kehidupan kita, dan memahami standar kerohanian yang dituntut oleh Allah: Bagaimana kehidupan kristiani yang berkenan, apa yang harus saya lakukan, dan lain-lain.

5. Waktu teduh membuat kita peka. 
Hubungan pribadi yang akrab dengan Dia akan menimbulkan kepekaan di dalam diri kita terhadap kehendak-Nya. Kepekaan dan pemahaman akan kehendak Allah akan menghasilkan perubahan sikap, karakter, penempaan diri dalam kehidupan sehari-hari.

Kapan Waktu Teduh Dilakukan?

Hubungan seorang anak dan orangtuanya dimulai saat anak tersebut masih kecil, bahkan ketika anak tersebut masih di dalam kandungan. Sejak kita menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi kita, hubungan pribadi kita dengan-Nya melalui waktu teduh merupakan sesuatu yang alami dan sangat kita butuhkan.
Apakah waktu teduh harus dilakukan pada pagi hari? Tuhan Yesus sendiri tidak pernah mengatakan bahwa waktu teduh harus dilakukan pada pagi hari walaupun Dia melakukannya pada pagi hari (Markus 1:35). Yang lebih penting adalah bagaimana kita memiliki dan mengkhususkan waktu tertentu untuk mengadakan waktu teduh.

Saran-saran Praktis untuk Berwaktu Teduh

1.   Sediakan waktu yang teratur setiap hari. Sebaiknya pada pagi hari sebelum kita memulai kegiatan hari itu. Mulailah dengan 15 menit. Sesudah kebiasaan itu tertanam, sediakanlah waktu yang lebih lama.

2.   Carilah tempat yang tenang, hindari suara-suara yang dapat mengganggu, misalnya suara radio, tape recorder, dan lain-lain.

3.   Tenangkan hati dan harapkan kehadiran Tuhan. Tujuan waktu teduh adalah untuk memenuhi kebutuhan kita akan Tuhan, mengisi “tangki” rohani kita se-belum perjalanan pada hari itu dimulai.

4.   Bacalah Alkitab dengan mengikuti buku penuntun seperti Renungan Harian, Santapan Harian, Saat Teduh,  yang dapat Anda peroleh di toko-toko buku kristiani. Atau renungkanlah satu bagian dari Alkitab selama satu minggu, misalnya Matius 5-7, Yohanes 15, 17, dan lain-lain.

5.   Tanyakan kepada diri kita pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

 Adakah firman Tuhan hari ini berbicara tentang sifat-sifat Allah, hubungan kita dengan-Nya, atau hubungan kita dengan sesama?
 Apakah hal-hal praktis yang harus saya ingat dan taati sepanjang hari ini dan hari-hari selanjutnya?
 Adakah sifat-sifat buruk dan dosa yang harus kita buang?
 Apakah bagian Alkitab ini memberikan suatu teladan kepada kita untuk menghadapi kehidupan?
 Apakah bagian Alkitab ini memberi peringatan atau larangan tertentu kepada kita?
 Tindakan-tindakan konkret apa yang harus kita lakukan?

6.   Tulis dalam buku khusus apa yang Tuhan ajarkan setiap hari. Catatan khusus ini membantu kita untuk mengingat kembali dan meneguhkan apa yang telah kita dapat pada waktu teduh. Catatan ini juga membantu kita saat mengevaluasi diri.

7.   Doakan apa yang telah kita dapatkan melalui waktu teduh hari itu, juga bawa dalam doa segala tindakan konkret yang akan kita lakukan hari itu dan serah-kanlah diri kita pada pimpinan Tuhan.

8.   Biasakan untuk mengevaluasi setiap hari (sebelum tidur atau keesokan harinya) apa yang Tuhan lakukan dalam diri kita. Evaluasi akan membantu kita melihat sejauh mana kita telah melakukan perintah-Nya, dan menyerahkan segala kelemahan kita kepada-Nya.


Saran bacaan lebih lanjut:
-    Bagaimana Bersaat Teduh (Warren & Ruth Myers), diterbitkan oleh Kalam Hidup.


(Dikutip dari buku “Aku Mau Bertumbuh” karya Panitia KATA Yogyakarta, hal 36-40)

Kami adalah ......


Keluarga kami terdiri dari setiap bangsa.
muda dan tua, kaya dan miskin,
laki-laki dan perempuan, orang berdosa dan orang kudus.

Keluarga kami telah tersebar di dunia selama berabad – abad,

Dengan karunia Allah,
Kami memulai rumah sakit untuk merawat orang sakit.
Kami mendirikan panti asuhan, dan membantu masyarakat miskin.
Kami adalah organisasi sosial terbesar di planet ini,
menawarkan bantuan dan kenyamanan untuk mereka yang membutuhkan.
Kami mendirikan sistem sekolah dan universitas.
Kami mendidik anak-anak lebih daripada organisasi ilmiah atau lembaga agama lain.
Kami mengembangkan metode ilmiah dan bukti hukum.
Kami mempertahankan martabat semua manusia, dengan menjunjung tinggi pernikahan dan keluarga.

Kota-kota dinamakan dengan orang-orang kudus,
yang suci dan menunjukan sebuah jalan sebelum kami.
Dipandu oleh Roh Kudus, kami menyusun Alkitab
Kami diwujudkan oleh kitab suci dan Tradisi suci,
petunjuk yang ada secara konsisten menjaga kami selama tahun 2000.

Kami adalah ...... Gereja Katolik ...

Dengan lebih dari satu miliar, keluarga kami
berbagi dalam sakramen dan kepenuhan iman Kristen.

Selama berabad-abad, kami telah berdoa untuk Anda dan dunia kita,
setiap jam setiap hari, setiap kali kami merayakan Misa.

Yesus sendiri, meletakkan dasar untuk iman kami
ketika Ia berkata kepada Petrus, paus pertama, "Kamu adalah Petrus,
dan atas batu ini Aku akan membangun Gereja-Ku. "

Selama lebih dari tahun 2000, kami telah memiliki gembala yang tak terputus yang menjaga kami.
Gereja Katolik membimbing dengan kasih dan kebenaran, dalam kebingungan ataupun dunia yang meyakitkan.

Dan di dunia ini penuh dengan kekacauan, kesulitan dan penderitaan,
sangat melegakan bahwa mengetahui Iman katolik yang tetap konsisten, benar, dan kuat, kekal dan cinta kasih Allah yang telah berbagi ke semua ciptaan.

Jika Anda telah keluar dari Gereja Katolik,
Kami mengajak Anda untuk melihat kembali.
Kami adalah satu keluarga bersatu dalam Yesus Kristus,
Tuhan dan Juruselamat kita.
Kami adalah Katolik. Selamat datang.


Pax Vobis! . . . Damai bersertamu

Jawaban Tuhan Diluar Akal Kita

Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal terdampar di pulau yang kecil dan tidak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan menyelamatkannya, dan setiap hari dia mengamati langit dan mengharapkan pertolongan, tetapi tidak ada sesuatupun yang datang.

Dengan capainya, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca, dan untuk menyimpan beberapa barang yang masih dia punyai.

Tetapi suatu hari, setelah dia pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar dan asapnya mengepul ke langit. Dan yang paling parah pria itu kehilangan semua miliknya.

Dia sedih dan marah pada Tuhan dan berseru: 'Tuhan, teganya Engkau melakukan ini padaku?' dia menangis. Pagi-pagi keesokan harinya, dia terbangun oleh suara kapal yang mendekati pulau itu. Kapal itu datang untuk menyelamatkannya.

'Bagaimana kamu tahu bahwa aku di sini?' tanya pria itu kepada penyelamatnya. 'Kami melihat tanda asap yang berasal dari pulau ini', jawab mereka.

Mudah sekali untuk menyerah ketika keadaan menjadi buruk. Tetapi kita tidak boleh goyah, karena Tuhan tetap bekerja didalam hidup kita, juga ketika kita dalam kesakitan dan kesusahan. Ingatlah, ketika gubukmu terbakar, itu adalah 'tanda asap' bagi kuasa Tuhan untuk bekerja. Ketika ada kejadian negatif terjadi dalam hidup ini, kita harus berkata pada diri kita sendiri bahwa Tuhan pasti mempunyai jawaban yang positif untuk kejadian tersebut.

Kamu berkata : Itu tidak mungkin.
Tuhan berkata : Tidak ada hal yang mustahil bagiKu. (Lukas 18:27)

Kamu berkata : aku terlalu capai.
Tuhan berkata : Aku akan memberikan kelegaan padamu. (Matius 11:28)

Kamu berkata : Tidak ada seorangpun yang mencintai aku.
Tuhan berkata : Aku mengasihimu. (Yohanes 3:16 ; Yohanes 13:34 )

Kamu berkata : Aku tidak bisa meneruskan.
Tuhan berkata : Kasih karuniaKu cukup. (2 Korintus 12:9 ; Mazmur 91 : 15)

Kamu berkata : Aku tidak mengerti.
Tuhan berkata : Aku akan menuntun langkah-langkahmu. (Amsal 3:5-6)

Kamu berkata : Aku tidak bisa melakukannya.
Tuhan berkata : Kamu bisa melakukan semuanya. (Filipi 4:13)


Kamu berkata : Ini tidak berharga.
Tuhan berkata : Itu akan berharga. (Roma 8:28)

Kamu berkata : Aku tidak bisa memaafkanmu.
Tuhan berkata : Aku memaafkanmu. ( 1Yohanes 1:9 ; Roma 8:1)

Kamu berkata : Aku tidak bisa mengatasi.
Tuhan berkata : Aku akan menyediakan kebutuhanmu. (Filipi 4:19)

Kamu berkata : Aku takut.
Tuhan berkata : Aku tidak memberikan padamu roh ketakutan. (II Timotius 1:7)

Kamu berkata : Aku selalu kuatir dan frustasi.
Tuhan berkata : Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaku. (I Petrus 5:7)

Kamu berkata : Aku tidak mempunyai iman yang kuat.
Tuhan berkata : Aku memberi setiap orang iman menurut ukurannya. (Roma 12:3)

Kamu berkata : Aku tidak pandai.
Tuhan berkata : Aku memberikan padamu hikmat. (I Korintus 1:30)

Kamu berkata : Aku merasa sendirian.
Tuhan berkata : Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. (Ibrani 13:5)

Wartakanlah ini pada siapa saja yang membutuhkan,
Saya percaya ada saat-saat dimana kita merasa 'gubuk' kita terbakar ?

Doa Exorsisme

Dalam Nama Yesus Kristus, Tuhan dan Penebus kami, diperkuat oleh perantaraan Perawan Maria Tak-Bernoda, Bunda Allah, ditunjang oleh Malaekat agung Mikhael , Rasul Petrus dan Paulus, dan semua orang Kudus, (dan kuasa-Nya yang ada dalam pelayanan kami), dengan penuh percaya dan dengan sungguh-sungguh kami menolak serangan dan tipu muslihat iblis.

Mazmur 68: 2-3 : “Bangkitlah ya Allah dan terserak-seraklah musuh-musuh-Nya; orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya; seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah!”

I : Pandanglah Salib (†) Tuhan! Larilah gerombolan musuh.
U: Singa suku Yehuda, Tunas Daud, telah mengalahkannya.
I: Turunlah kerahiman-Mu pada kami !

U: Sebanyak seperti besarnya harapan kami pada-Mu ! Kami mengusir kamu semua dari kami, hai siapapun kamu, roh-roh kotor, kuasa-kuasa setan, semua pendatang dari neraka, semua pasukan jahat . Dalam Nama Yesus Kristus dan dengan kuasa-Nya, †

Kamu dikeluarkan dan dijauhkan dari Gereja Allah dan dari semua jiwa-jiwa yang dicipta selaras dengan gambar dan citra Allah dan yang telah ditebus oleh Darah Mulia Anak Domba Allah † .

Ular yang paling licik, kamu tidak lagi akan berani menipu umat manusia, menganiaya Gereja, mengganggu para pilihan Allah, meremas-remas mereka seperti gandum †.

Perintah ini ditujukan kepadamu oleh Allah Yang Maha Agung “yang menghendaki semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” (1 Tim 2:4). Allah Bapa memerintah kamu (setan) †

Allah Putera memerintah kamu † ,

Allah Roh Kudus memerintah kamu †,

Kristus, Sabda Allah yang telah menjadi manusia memerintah kamu .

Dia yang menyelamatkan umat manusia, karena kejahatanmu, Ia “telah merendahkan diri-Nya dan patuh sampai mati” ((Flp 2:8).

Dia yang telah membangun Gereja-Nya pada padas yang kokoh kuat dan menyatakan bahwa semua pintu neraka tidak akan mengalahkan Gereja-Nya, sebab Dia sendiri tinggal di dalamnya “sampai akhir zaman” (Mat 28:20).

Daya kuasa Salib yang tersembunyi dan demikian juga kuasa misteri iman Kristiani menuntut engkau keluar dan pergi †.

Bunda Allah yang mulia, Santa Perawan Maria menyuruh kamu pergi †.

Dia , karena kerendahan hatinya, dan karena telah dikandung tanpa noda meremukkan kepalamu yang sombong.

Iman kepercayaan dari Rasul suci Petrus dan Paulus dan para rasul lainnya menyuruh engkau keluar †.

Darah para martir dan doa-doa perantaraan para kudus yang saleh menyuruh engkau keluar †.

Maka, hai kamu, naga terkutuk dan kamu-kamu para pasukan yang jahat, kami tolak engkau, demi Allah yang hidup †,
demi Allah yang benar †,
demi Allah yang Kudus †,

demi Allah yang begitu besar kasih-Nya “akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3: 16).

Berhentilah menipu umat manusia dan berhentilah menuangkan racun kebinasaan abadi; berhentilah mengganggu Gereja dan berhentilah menghalang-halangi kebebasan-Nya.

Mundurlah hai setan, kaulah penemu dan biangnya dusta, musuh keselamatan umat manusia. Berikanlah tempat bagi Kristus karena dalam Dia engkau tak menemukan apa-apa yang engkau perbuat. Berilah tempat bagi Gereja, yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik yang diperoleh oleh Kristus dengan bayaran Darah-Nya.

Tundukklah di bawah Tangan Allah, gemetar dan larilah sewaktu diserukan Nama Yesus yang suci dan mengagumkan , Nama yang membuat Neraka gemetar, Nama yang membuat kuasa dan kedaulatan surgawi tunduk merendah, Nama yang diserukan oleh para Kerubim, Serafim dalam pujian yang tak henti-hentinya: “Kudus, Kudus, Tuhan Allah segala kuasa” (Wahyu 4:8).

I : Tuhan, dengarkan doa-doa kami !
U : Dan biarkan seruanku sampai ke hadapan-Mu!
I : Semoga Tuhan bersertamu!
U : Dan sertamu juga !

Marilah berdoa : Ya Allah, Allah atas surga dan bumi, Allah para malaekat dan malaekat agung, Allah para bapa bangsa, nabi-nabi, Allah para rasul, para martir, para saksi iman dan para perawan, Dikau-lah Allah yang kuasa memberi hidup setelah kematian dan istirahat setelah bekerja, sebab tiada Allah kecuali Dikau, dan memang tidak ada yang lain kecuali Dikau, sebab Dikau-lah Pencipta segala sesuatu, baik yang kelihatan maupun tidak kelihatan.

Yang pemerintahan-Nya tanpa akhir, dengan rendah hati kami bersujud di hadapan kemuliaan-Nya yang agung dan mohon kepada-Mu sudilah membebaskan kami dari tirani roh-roh neraka, dari jerat-jerat mereka, tipu dusta mereka dan dari kejahatan mereka yang bertubi-tubi.

Berkenanlah ya Tuhan melindungi kami dengan kuat kuasa-Mu dan jagailah kami agar tetap sehat selalu. Kami mohon ini dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Dari jerat-jerat iblis, bebaskanlah kami, ya Tuhan. Semoga Gereja-Mu mengabdi-Mu dalam ketenangan dan kebebasan, kami mohon sudilah mendengarkan kami. Semoga Dikau sudi meremuk semua musuh Gereja-Mu, kami mohon sudilah mendengarkan kami. Amin.

Air suci lalu dipercikkan ke tempat sekelilingnya !

Ya Santo Milkhael , malaekat agung, lindungilah kami pada saat pergumulan kami, jadilah pelindung kami yang kuat melawan jerat-jerat iblis dan kejahatannya.

Semoga Allah menahan iblis dan dengan rendah hati kami mohon, ya pangeran bala tentara surgawi, dengan kuat kuasa Allah lemparkanlah ke neraka, setan-setan dan semua roh jahat yang berkeliaran di dunia yang ingin memangsa jiwa-jiwa dari keselamatan. Amin.

Ya Hati Mahakudus Yesus, kasihanilah kami (3x).