Minggu, 02 Juni 2013

Apa itu Ordo Fransiskan Sekular (OFS) ?


1. Apa itu Ordo Fransiskan Sekular (OFS) ?
• Ordo Fransiskan Sekular adalah suatu persekutuan kaum awam, pria dan wanita, yang dalam hidupnya sehari-hari baik di rumah maupun di luar rumah, bercita-cita menghayati Injil Suci Tuhan kita Yesus Kristus, meniru teladan, semangat dan ajaran St. Fransiskus dari Assisi.
• Para anggota adalah orang-orang awam. Mereka bukan imam, bukan biarawan atau biarawati. Karena itu mereka tetap hidup di tengah masyarakat, bekerja dan mencari nafka seperti anggota masyarakat lainnya.
• Tetapi seorang anggota OFS mempunyai cita-cita istimewa, yaitu: berusaha agar dalam hidupnya sehari-hari, baik di rumah maupun di tempat kerjanya, mempraktekan ajaran-ajaran Injil.
• Seorang anggota OFS juga selalu berusaha meniru semangat dan cara hidup St. Fransiskus dari Assisi, yang dengan hati riang mengikuti jejak Tuhan Yesus.
• Karena itu, seperti St. Fransiskus, anggota OFS harus selalu akrab dengan Injil.

2. Dari mana asal-usul OFS dan siapa pendirinya?
• OFS berasal dari St. Fransiskus dari Assisi. Dialah yang mendirikannya. Orang suci ini lahir di kota Assisi, Italia, tahun 1182 dan meninggal dunia pada tanggal 3 Oktober (sore) 1226.
• Pada waktu St. Fransiskus mendirikan Ordonya, ada begitu banyak orang yang ingin mengikuti jejaknya. Tetapi tentu saja tidak semua bisa bergabung dengan Fransiskus. Misalnya orang-orang yang sudah berkeluarga atau orang-orang yang tidak dapat meninggalkan pekerjaannya.
• Walaupun tidak dapat bergabung dengan Fransiskus, mereka tetap berusaha meminta bimbingan dan petunjuknya. Dengan senang hati St. Fransiskus menanggapinya dan ia membantu orang-orang itu dengan nasihat-nasihat yang berguna yang disampaikannya melalui kotbah, melalui surat-surat dan terutama melalui teladan hidupnya sendiri.
• St. Fransiskus terutama mengajak mereka agar bertobat, meninggalkan dosa-dosa dan kembali kepada Allah. la juga mengajak mereka agar menghargai Injil, menghormati sakramen-sakramen, setia kepada Pimpinan Gereja dan terutama agar terus menerus berdoa dan memuliakan Allah dan mencintai dan bersaudara dengan siapapun juga.

3. Apa tujuan OFS dan apa tugas-tugas anggota-anggotanya?
• Tujuan OFS ialah mengejar cita-cita dasar setiap orang Kristen, yaitu mengejar kesempurnaan injil.
• Setiap orang kristen ingin berpegang pada Injil, ingin menjalankan perintah-perintah serta nasehat Yesus dalam InjilNya. Tetapi bagi pengikut OFS, yang mau dikejar bukan hanya itu. Yang ingin dicapai adalah hasil yang setinggi-tingginya yakni hidup menurut Injil itu seluruhnya.
• Karena itu seorang anggota OFS tidak bisa lepas dari cara hidup seluruh pribadi Yesus Kristus yang termuat di dalam Injil tersebut, sebab begitulah yang dikehendaki St. Fransiskus.
• Seorang anggota OFS mesti berusaha "meniru Kristus", berusaha"menjadi seperti Kristus", berusaha untuk mencapai kesatuan dan persatuan yang mesra dengan Kristus", sehingga kata-kata St. Paulus: "bukan lagi aku, tetapi Kristuslah yang hidup dalam aku" (Gal 2:20)
• Maka tugas setiap anggota ialah: mempelajari, merenungkan dan mempraktekkan Injil, agar dapat mengenal Yesus Kristus. Bile sudah dikenal, dengan sendirinya juga dicintai.

4. Siapa saiakah yang boleh menjadi anggota dan apa syarat-syaratnya?
• Pada dasarnya siapa saja boleh menjadi anggota, asalkan sudah dibaptis dan bersedia menghayati semangat Fransiskan.
• Sejak zaman Fransiskus, ordo Awam selalu bersedia menerima siapapun juga, baik pria maupun wanita tanpa membedakan umur, pangkat atau asal-usul.
• Tentu saja lebih bermanfaatlah, kalau dibagi menurut kelompok umur (kelompok anak-¬anak, ada kelompok remaja, kelompok muda-mudi, dan kelompok orang tua). Namun, pembagian tersebut adalah semata-mata untuk memudahkan pembicaraan, bukan untuk memisahkan anggota.
• Tetapi tentu saja OFS tidak dapat begitu saja menerima semua orang. Maka perlu ada masa perkenalan dan masa percobaan sebelum menjadi anggota resmi. Kalau temyata ia bersungguh-sungguh dan bersedia mengikuti acara-acara pembinaan, maka ia dapat menjadi anggota penuh.

5. Apakah setiap orang/berminat langsung dapat menjadi anggota? Bagaimana tahap-tahapnya?
• Pendidikan formal anggota OFS tercatat sangat variatif yakni dari pendidikan SD hingga Perguruan Tinggi. Sedangkan karya-karya yang dimiliki oleh setiap anggota juga sangat variatif diantaranya : ibu rumah tangga, buruh rendahan, buruh pabrik, karyawan swasta dan negri dari tingkat bawah-menengah, dokter, dosen, petani, guru, wiraswasta, dan pensiunan
• Sebelum menjadi anggota, seseorang biasanya diberi kesempatan untuk melihat situasi. la boleh mengikuti acara-acara umum, sebagai peninjau. Sila merasa cocok, ia dapat diterima sebagai "calon resmi". Masa peninjauan ini biasanya berlangsung paling kurang 6 bulan. Masa Peninjau biasanya disebut Aspiran.
• Setelah itu, mulailah tahap resmi, yaitu: Tahun Postulan, atau Tahap Inisiasi. Pada tahun ini, calon mulai dihitung sebagai anggota. Karena itu ia diterima dalam upacara sambil menerima Salib Tau. Masa Postulan berlangsung paling kurang satu tahun. Tahap kedua adalah tahap Novisiat: disebut juga tahap pembinaan intensip. Berlangsung paling kurang satu tahun. Tahap ketiga adalah tahap Profesi/Kaul Kekal. Selesai masa Novis anggota diijinkan mengucapkan kaul/pra setia/profesi. Baik untuk sementara / 3 tahun maupun profesi kekal. Jadi tidak semua orang yang berminat dengan sendirinya menjadi anggota. la harus "lulus" dan dianggap pantas oleh para pembina setempat.

6. Apakah ada suatu pedoman hidup atau peraturan khusus untuk OFS? Dan bagaimana pelaksanakannya?
• Pedoman hidup OFS adalah "Anggaran Dasar" (AD) yang disahkan oleh paus di Roma. Di dalam Anggaran Dasar itu ditentukan dasar-dasar utama yang harus menjiwai dan menjadi pedoman kehidupan mereka sebagai awam.
• Selain Anggaran Dasar, ada Konstitusi umum. Konstitusi umum memberikan perincian lebih jauh atas apa yang termuat di dalam AD. Karena itu, Konstitusi umum tidak dapat dipisahkan dari AD.
• Lalu, masih ada Statuta yang termuat ketentuan-ketentuan dan petunjuk-petunjuk lebih terperinci mengenai kegiatan sehari-hari sesuai dengan keadaan setempat dan kedudukan para anggota.
• Melihat hal-hal di atas, maka jelaslah bahwa ada hubungan erat antara AD, Konstitusi umum dan Statuta. Para anggota diharapkan mempelajarinya seksama dan sepenuh hati, agar cara hidupnya semakin hari semakin sesuai dengan yang diharapkan.

7. Apakah ada doa-doa khusus yang harus diucapkan setiap hari?
• Sebagai orang kristen, setiap anggota Ordo Fransiskan Sekulir tentu saja juga rajin berdoa. Bagi anggota ini ada macam-macam kemungkinan. Misalnya membaca dan merenungkan Kitab Suci, melakukan Doa Ofisi (lbadat Harian), berdoa rosario, mengucapkan doa-doa tertentu pada waktunya. Doa-doa tersebut dapat diatur bergiliran/bergantian, sesuai dengan waktu yang ada.
• Tetapi yang sangat dianjurkan oleh Gereja adalah membaca serta merenungkan Kitab Suci secara tetap dan melakukan doa ofisi setiap hari, khususnya ibadat pagi dan ibadat sore.
• Dalam doa-doanya, anggota OFS terutama harus memperhatikan hal-¬hal berikut: memuji dan memuliakan Tuhan karna kasihNya lewat Yesus kristus dan Roh Kudus; menyembah dan bersyukur kepadaNya atas segala sesuatu yang telah kita terima setiap hari; mohon rahmat dan kasihNya bagi orang-orang yang telah meninggal.

8. Apakah seorang anggota OFS boleh menjadi anggota persekutuan awam lain dalam paroki, misalnya Legio Maria, Dewan paroki, Wanita katolik, Mudika dsb?
• Tentu saja boleh. Dalam hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan Gereja atau Paroki, para anggota OFS justru diharapkan menjadi pelopor, sebab sebagai pengikut St. Fransiskus mereka adalah pelayan dan abdi Gereja/Umat.
• Lain halnya kalau sebagai OFS sekaligus juga mau menjadi anggota ordo atau kongregasi lain. Untuk itu ada peraturannya.
• Kalau dalam hal-hal yang biasa, misalnya menghias gereja, memimpin doa kelompok, mengajar agama, membantu Pastor mengunjungi orang yang sakit dsb-maka tidak ada soal; malahan hal-hal itu sangat dianjurkan.

9. Apakah ada tanda pengenal khusus anggota OFS ?
• Setiap Ordo, tentu mempunyai tanda pengenal khusus. Jubah misalnya, adalah tanda pengenal khusus untuk para rohaniwan/wati.
• OFS juga mempunyai tanda pengenal khusus. Di beberapa Negara ada yang memakai jubah. Ada pula yang memakai Salib Tau dan tali.
• Di Indonesia, kita memakai Salib Tau melambangkan pertobatan. Dan Salib Tau ini yang berbentuk T mempunyai kisah tersendiri dan dapat di baca pada Kitab Yehezkiel 8:1-11.

Lalu aku mendengar Dia berseru dengan suara yang nyaring :
"Maju ke mari, hai, yang harus menjalankan hukuman atas kota ini! Masing-masing dengan alat pemusnah di tangannya!" Lihat, enam orang laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang Atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan alat pemukul di tangannya. Dan satu orang di antara mereka berpakaian lenan dan di sisinya terdapat suatu alat penulis. Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga. Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait Suci dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai alat penulis di sisinya.
Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana." Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: "Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan. Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!"
Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci. Kemudian firman-Nya kepada mereka: "Najiskanlah Bait Suci itu dan penuhilah pelataran-pelatarannya dengan orang-orang yang terbunuh. Pergilah!" Mereka pergi ke luar dan memukuli orang-orang sampai mati di dalam kota. Sedang mereka memukuli orang-orang sampai mati—waktu itu aku tinggal di belakang—aku sujud dan berseru, kataku : "Aduh, Tuhan ALLAH, apakah Engkau memusnahkan seluruh sisa Israel di dalam mencurahkan amarah-Mu atas Yerusalem?" Jawab-Nya kepadaku : "Kesalahan kaum Israel dan Yehuda sangat banyak, sehingga tanah ini penuh hutang darah dan kota ini penuh ketidakadilan; sebab mereka berkata: TUHAN sudah meninggalkan tanah ini dan TUHAN tidak melihatnya. Karena itu Aku juga tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan; kelakuan mereka akan Kutimpakan atas kepala mereka." Lihat, orang yang berpakaian lenan itu dan yang mempunyai alat penulis di sisinya memberikan laporan, katanya : "Aku sudah kerjakan seperti Engkau perintahkan kepadaku."

10. Karya-Karyanya
• Secara melembaga untuk OFS di Indonesia masih dalam rangka mencari bentuk. Sebagai contoh di Regio Irian mereka berkebun dan beternak, Regio Jawa sekolah dan karya-karya Kerasulan, Regio Sumatra dan NTT maupun Kalimantan dengan karya-karya Kerasulannya. Sedangkan secara individu seperti doa Offisi, mendoakan Pastor Paroki, dan Uskup-nya merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan. Didorong oleh semangat gereja San Damiano maka setiap anggota OFS harus aktif ambil bagian kegiatan di wilayah maupun di Parokinya.
• Masih dimungkinkan karya-karya lain yang dilakukan di Singapura, Philipina dan negara-negara lain adalah : Rumah Sakit, Sekolah, Rumah Retret dan lain-lain.

Minggu, 07 April 2013

Santo Yosef


SANTO YOSEF

Sejak abad pertengahan, sebagai suami Maria dan orang tua asuh Yesus, Santo Yosef sangat dihormati dan dikasihi oleh umat Katolik. Di dalam doa Litani kepada Santo Yosef, ia dilukiskan sebagai pelindung para pekerja, keluarga, perawan, orang-orang sakit dan orang-orang yang sudah meninggal. Ia juga didoakan sebagai pelindung para bapa keluarga, peziarah, imam, religius laki-laki dan perempuan. Bahkan ia juga dijadikan sebagai pelindung fakir miskin, Ia dihormati sebagai tokoh rohani.

Di dalam iman Gereja Katolik, sosok dan peran Santo Yosef tidak dapat dipisahkan dari hubungannya dengan Santa Perawan Maria sebagai istrinya dan dengan Yesus sebagai anak asuhnya. Sebagai suami Maria, Yosef diperkenalkan oleh Penginjil Matius sebagai keturunan Daud. Karena itu, Yesus juga diakui sebagai keturunan raja Daud bahkan Yesus disebut sebagai Anak Daud. Sebagai seorang yang tulus hati, ketika mengetahui Maria tunangannya sudah hamil dengan diam-diam Yosef bermaksud membatalkan pertunangannya dan menceraikan Maria. Ia tidak ingin Maria menderita dipermalukan di depan umum. Tetapi di dalam mimpi, malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dan menyampaikan rahasia siapa sesungguhnya anak yang dikandung Maria. Di dalam mimpi yang lain, Matius mengisahkan malaikat Tuhan memerintahkan Yosef supaya membawa Maria dan Yesus anaknya yang sulung mengungsi ke Mesir dan kembali lagi ke Nazaret sesudah Raja Herodes wafat (Mat 2:13-23).

Sedang Penginjil Lukas mengisahkan perjalanan yang panjang dan melelahkan Yosef dengan Maria tunangannya yang sedang mengandung dari Nazaret menuju Betlehem, kota Daud untuk ikut sensus. Di Betlehem inilah, Maria melahirkan anaknya yang sulung (Luk 2:4-7). Lukas memperkenalkan Yosef dan Maria sebagai orang tua Yesus (Luk 2:27). Selanjutnya, Lukas menceriterakan ketika genap usia delapan hari, Yosef dan Maria membawa Yesus ke Bait Allah supaya disunatkan. Di dalam adat Yahudi, pendidikan seorang anak sejak tidak lagi menyusu pada ibunya sampai akil balig, kira-kira usia 12-13 tahun menjadi tanggung jawab pihak ayah. Lukas masih menyampaikan suatu kisah lain, Yosef dan Maria menemukan kembali Yesus, yang ketika itu mencapai usia 12 tahun tertinggal di Bait Allah, sedang asyik berdiskusi dengan para guru dan ulama Bait Allah (Luk 2:41-'52). Matius menyebut Yosef sebagai tukang kayu (Mat 13:55). Setelah itu Yosef tidak dikisahkan lagi.

Sedangkan Penginjil Markus dan Yohanes sama sekali tidak membicarakannya sama sekali.

Kitab-kitab Apokrif memberi tambahan tentang kisah Yosef yang sering dihubungkan dengan keperawanan Maria. Dalam kitab-kitab tersebut ketika bertunangan dengan Maria, Yusuf ditampilkan sebagai seorang yang sudah lanjut usia. Pada abad ke-4 berkembanglah kisah Yosef sebagai tukang kayu yang dipilih oleh Allah untuk melindungi Maria dan mengasuh anaknya. Ia dikisahkan wafat pada usia 111 tahun, saat Yesus berumur 18 tahun dan belum memulai pelayanan-Nya kepada orang banyak. Para perupa dan seniman patung menggambarkan Yosef sebagai seorang ayah yang rendah hati, lemah lembut, tenang, dan bijaksana. Pada abad pertengahan ia ditampilkan sebagai seorang pekerja yang keras, sederhana, dan sebagai kepala rumah tangga yang bertanggung jawab.

Pada tahun 1481, Paus Sixtus IV menetapkan tanggal 19 Maret sebagai Pesta Santo Yosef. Paus Gregorius XV menetapkan Pesta Santo Yosef sebagai hari libur wajib. Pada abad XVIII nama Santo Yosef ditambahkan sebagai doa litani kepada orang-orang kudus. Pada tahun 1870, Paus Pius IX menetapkan Santo Yosef sebagai pelindung Geraja Katolik. Paus Pius XI, pada tahun 1937 mengangkatnya sebagai pelindung Gereja melawan paham ateisme. Sedang Paus Pius XII pada tangal 1 Mei 1955 menetapkan Santo Yosef sebagai pelindung para pekerja. Pesta ini dimaksudkan untuk menekankan keteladanan Santo Yosef dan luhurnya martabat pekerjaan sebagai tanda keikutsertaan manusia dalam karya penyelematanan Allah. Tahun 1961, Paus Yohanes XXIII menjadikan Santo Yosef sebagai pelindung surgawi Konsili Vatikan II.


Sumber  :  http://katekesekatolik.blogspot.it