Kamis, 22 September 2011

Perlukah kita mengetahui kapan terjadinya akhir zaman?

Pertanyaan :

Yang tidak kalah pentingnya informasi tentang waktu. Minimal kapan solusi dari krisis itu harus mulai dikerjakan. Bila solusinya membutuhkan, berapa lama krisis akan berlangsung. Dalam hal wahyu akhir zaman, tentu saja harus dapat disingkapkan minimal waktu kedatangan si Pendurhaka, dan rentang waktu krisis yang akan di alami oleh umat Tuhan.

Banyak yang berdalih bahwa mengenai waktu ini tidak ada yang akan tahu. Mereka melandaskan pada beberapa ayat sebagai dasar yang menguatkan mereka. Sebaliknya melalui ayat-ayat itu saya disingkapkan hal sebaliknya. Yaitu justru kita akan tahu waktu-waktu itu. Baik waktu kedatangan Antikris, maupun waktu kedatangan Tuhan Yesus (waktu pengangkatan kita). Jangan terburu mencap sesat, kalau ada yang mengatakan akan tahu waktunya.

Yang sesat adalah yang tidak tahu apa-apa, bukan yang tahu apa-apa. Bukankah Tuhan Yesus berkata: “Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat memahami waktu ini?” (Luk 12:56 KJV)

Memang banyak orang memprediksi waktu kedatangan Tuhan menurut hikmat mereka sendiri. Tapi penyingkapan yang sempurna bukan berupa prediksi. Tetapi mengalami penyingkapan dari naskah-naskah Alkitab secara jelas. Orang menggunakan Matius 24:36 untuk menyimpulkan bahwa tidak ada yang bakal tahu waktu kedatangan Tuhan. “Tetapi tentang hari dan jam itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, tetapi Bapaku sendiri.” (KJV).

Namun sekarang perhatikan baik-baik. Baca kembali sebagai seorang yang mengasihi dan percaya bahwa kita juga dikasihi oleh Bapa. Ayat ini justru seharusnya memberi kepada kita suatu harapan. Bukan malah memutus harapan tidak akan pernah mendapat informasi penting itu.

Ketika membaca ayat ini dalam penyingkapan, saya tiba-tiba mempunyai keyakinan Bapa ingin kita mengetahui waktunya. Ayat ini seperti berkata “jangan kuatir, walaupun malaikat-malaikat tidak tahu, tetapi Bapa tahu”. Lalu saya menemukan kebenaran itu dalam sederet ayat yang menjelaskan, bahwa Bapa selalu ingin memberitahu rahasia-rahasia-Nya kepada kita yaitu anak-anak-Nya.

Berikut ayat-ayat yang dimaksud. “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan?… Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN…” (Kejadian 18:17-19)

“Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.” (Amos 3:7)

“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu…” (Yohanes 14:26a)

“Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.” (I Korintus 2:10)

Orang-orang juga secara ceroboh menggunakan perikop 1Tes 5 “Kedatangan Tuhan seperti pencuri” dan memahaminya secara sangat-sangat keliru. Dan mengajar kepada jemaat bahwa, Kedatangan Tuhan itu bagi kita seperti pencuri. Padahal yang dimaksud adalah bagi orang lain kedatangan Tuhan itu seperti pencuri. Memang Kedatangan Tuhan seperti kedatangan pencuri pada malam hari, untuk orang lain. Tetapi tidak untuk kita!

Itulah sebabnya ayat 4 dan 5 berkata, “Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.”

Lalu ada juga yang terjebak menyimpulkan Luk 12:40 untuk memperkuat pendapat bahwa kita memang tidak akan menyangka saat kapan Tuhan akan datang. “Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.” Namun perhatikan ayat 40 ini jangan diambil sepotong, sebab merupakan kelanjutan dari ayat sebelumnya, ayat 39 yang berkata: “Tetapi ketahuilah ini: Jika ‘orang bijaksana dalam rumah” (the goodman of the house – KJV), telah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia akan berjaga-jaga, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.”

Lebih jelasnya ayat 39 dan 40 bermaksud memberitahu. “Ketahui ini: Jika ‘orang bijaksana dalam rumah’ telah tahu kapan waktunya, ia akan berjaga-jaga, Hendaklah kamu juga, karena kamu tidak tahu waktunya.” Bagi mereka yang tidak tahu kapan waktunya, Tuhan memberi petunjuk: ikuti ‘orang bijaksana dalam rumah’. Kalau ia berjaga-jaga, itulah waktunya. Siapakah ‘orang bijaksana dalam rumah’ ini yang tahu kapan waktu kedatangan itu?

Petrus juga bertanya hal yang sama pada ayat berikutnya, ayat 41. “Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan?” Lalu Tuhan Yesus menyingkapkan dalam ayat-ayat berikutnya, ayat 42-44, bahwa ‘orang bijaksana dalam rumah’ adalah ‘Pengurus Rumah yang Setia dan Bijaksana’. Orang-orang seperti inilah yang tahu kapan kedatangan Tuhan. Merekalah orang yang akan tahu kapan waktu kedatangan Tuannya. Mengenai ‘Pengurus Rumah Yang Setia dan Bijaksana’. Jadi penyingkapan waktu merupakan hal yang akan muncul dalam penyingkapan yang sempurna. Baik waktu kedatangan Antikris, rentang waktu krisis, maupun waktu pengangkatan.

Salam – Young Man in The Last Generation

Jawaban :

Shalom Young Man (YM), Terima kasih atas komentarnya tentang akhir dunia, dimana Young Man berpendapat bahwa kita perlu mengetahui akan waktu dari akhir jaman dan juga kapan anti-Kristus akan datang. Dalam hal ini, memang kita mempunyai pendapat yang berbeda, karena saya berpendapat bahwa kita tidak perlu mengetahui waktu (tanggal, bulan dan tahun) kedatangan Kristus yang ke-dua, karena itulah yang difirmankan oleh Kristus.

Berikut ini adalah tanggapan saya tentang hal ini :

1) YM mengatakan “Yang tidak kalah pentingnya informasi tentang waktu. Minimal kapan solusi dari krisis itu harus mulai dikerjakan. Bila solusinya membutuhkan, berapa lama krisis akan berlangsung. Dalam hal wahyu akhir zaman, tentu saja harus dapat disingkapkan minimal waktu kedatangan si Pendurhaka, dan rentang waktu krisis yang akan di alami oleh umat Tuhan.”

Saya ingin menanggapi pernyataan ini dengan beberapa pertanyaan :

A) Mengapa informasi waktu (hari, bulan, dan tahun) kedatangan Kristus begitu penting?
-   Apa yang membedakan antara kita tahu kapan waktunya dengan kita tidak tahu waktu kedatangan Kristus?
-   Bagaimana kalau seseorang meramalkan bahwa akhir jaman akan terjadi 200 tahun lagi atau 1 tahun lagi dari sekarang?
-   Apakah dampaknya terhadap spiritualitas seseorang?
-   Mengapa kita perlu menyingkapkan kapan kedatangan anti-Kristus beserta waktu krisis yang dialami oleh umat Tuhan? Apakah agar kita bersiap diri untuk dapat diangkat?

Jika jawaban pertanyaan terakhir ini adalah ya, maka kita telah mempunyai perbedaan fundamental tentang eskatologi.

-       Apakah yang dipercaya oleh YM – post-tribulational Pre-millennialism, Pre-tribulational (dispensational) Premillennialism, Postmillennialism, Amillennialism?
-       Dan kemudian, kapankah persisnya kedatangan Kristus yang ke-dua (di luar akhir jaman)?
-       Kapankah orang-orang diangkat (rapture)? Kapankah dimulainya masa millennium?
-       Kalau teori tentang ini begitu banyak, dan semua mendasarkan teorinya pada Alkitab, dari manakah kita tahu mana yang benar?
-       Bagi orang awam yang mungkin kurang mendalami Alkitab, teori manakah yang harus diikuti oleh mereka? Dan apakah pengaruhnya teori-teori ini dalam kehidupan spiritual mereka?

B) Bukankah ada begitu banyak ramalan tentang akhir dunia yang telah terbukti gagal, walaupun mereka mendasarkan ramalannya dari Alkitab? Bagaimana kita tahu ramalan yang memang diilhami oleh Allah dan yang bukan?

2) YM mengatakan “Banyak yang berdalih bahwa mengenai waktu ini tidak ada yang akan tahu. Mereka melandaskan pada beberapa ayat sebagai dasar yang menguatkan mereka. Sebaliknya melalui ayat-ayat itu saya disingkapkan hal sebaliknya. Yaitu justru kita akan tahu waktu-waktu itu. Baik waktu kedatangan Antikris, maupun waktu kedatangan Tuhan Yesus (waktu pengangkatan kita).”

A) Ya, memang saya mempunyai pendapat bahwa tidak ada yang tahu kapan (tanggal, bulan, dan tahun) waktu kedatangan Kristus yang ke-dua, karena itulah yang dikatakan oleh Kristus sendiri, yaitu : “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Mt 24:36; Mk 13:32).

Lebih lanjut, ketika para murid bertanya kepada Yesus kapankah saatnya Yesus memulihkan kerajaan bagi Israel, maka Yesus menjawab “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.” (Kis 1:7).

Bukankah rasul Paulus menegaskan bahwa kedatangan Kristus adalah seperti pencuri dan tidak ada yang tahu kedatangannya (1 Tes 5:2; 2 Pet 3:10)? Akhirnya, kitab Wahyu menegaskan bahwa tidak ada yang tahu kedatangan Kristus yang ke-dua (lih. Why 3:3).

B) Bagaimana untuk menyikapi kedatangan Kristus yang tidak diketahui saatnya? Cara yang paling baik adalah berjaga-jaga dan siap sedia menantikan kedatangan Kristus (lih. Mt 24:44; Mt 25:13; Mk 13:35-37; Lk 12:37-40, 46; 1 Tes 5:6; Why 3:3, 16:15). Rasul Yakobus mengatakan, agar kita bersabar untuk menantikan kedatangan Kristus (Yak 5:7). Dan cara yang paling baik untuk mempersiapkan kedatangan Kristus adalah dengan hidup kudus.

C) Itulah beberapa ayat yang mendasari pemikiran, mengapa kita tidak tahu kapan kedatangan Kristus yang kedua. Berikutnya saya akan membahas tentang ayat-ayat yang diajukan oleh YM.

Dari kalimat yang YM tuliskan “Baik waktu kedatangan Antikris, maupun waktu kedatangan Tuhan Yesus (waktu pengangkatan kita),” maka saya mengambil kesimpulan bahwa YM percaya akan teori rapture. Dan kalau rapture diartikan secara terpisah dari kedatangan Kristus yang ke-dua, maka kita mempunyai perbedaan pendapat.

3) YM mengatakan “Jangan terburu mencap sesat, kalau ada yang mengatakan akan tahu waktunya.

Yang sesat adalah yang tidak tahu apa-apa, bukan yang tahu apa-apa. Bukankah Tuhan Yesus berkata: “Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat memahami waktu ini?” (Luk 12:56 KJV)”

A) Bukankah dari ayat-ayat di atas sebenarnya begitu jelas, bahwa manusia tidak perlu tahu kedatangan Kristus, karena kedatangan Kristus yang ke-dua adalah seperti pencuri?
Bukankah kalau kita tahu secara persis, maka kedatangan-Nya bukan lagi seperti pencuri?

Orang yang tidak tahu apa-apa memang harus belajar, namun orang yang tidak tahu kedatangan Kristus yang ke-dua memang sudah semestinya, karena Kristus sendiri di dalam kebijaksanaan-Nya, tidak menyatakannya kepada manusia.

Dan kalau orang berusaha untuk mencari tanggal, bulan, dan tahun kedatangan Kristus yang ke-dua malah berfokus pada hal yang salah, yaitu mencari secara persis kapan Kristus datang, bukan berfokus pada persiapannya. Kristus telah menegaskan bahwa tidak ada yang tahu kedatangan-Nya dan sikap yang terpenting adalah berjaga-jaga. Oleh karena itu, mempersiapkan kedatangan Kristus yang ke-dua lebih penting daripada mencari tahu kapan tanggal, bulan, dan tahun kedatangan-Nya.

B) Lk 12:56 mengatakan “Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?”
Kalau kita melihat konteks dari ayat ini, maka kita dapat menilai bahwa Yesus sedang menceritakan kepada orang banyak untuk waspada kepada kemunafikan orang farisi (Lk 12:1). Dan pada waktu Kristus menceritakan tentang kerajaan Sorga, maka Kristus sendiri menekankan agar manusia terus berjaga-jaga (lih. Lk 12:35-37, 40).

Lalu, apakah ayat 56 mengatakan bahwa seharusnya kita tahu hari kiamat? Sama sekali tidak, karena ayat tersebut mengacu kepada kedatangan Kristus, pada zaman itu. Yesus mengatakan, bahwa orang farisi adalah munafik, karena mereka tahu begitu banyak hal (yang dapat meramalkan cuaca, dll), namun Kristus yang datang di “zaman itu“, yang telah dinubuatkan begitu banyak oleh para nabi, yang telah dipersiapkan oleh Yohanes Pembaptis, yang telah membuat begitu banyak mukjijat, namun tidak dapat mereka kenali. “Zaman ini” adalah mengacu kepada zaman pada waktu itu, yaitu zaman Kristus.

4) YM mengatakan “Memang banyak orang memprediksi waktu kedatangan Tuhan menurut hikmat mereka sendiri. Tapi penyingkapan yang sempurna bukan berupa prediksi. Tetapi mengalami penyingkapan dari naskah-naskah Alkitab secara jelas.”

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana orang dapat membedakan apakah prediksi tersebut menurut hikmat mereka sendiri atau prediksi yang sempurna. Yang membingungkan lagi, kalau mengklaim bahwa prediksi mereka berdasarkan Roh Kudus dan Alkitab.

a) 1635 – Lutheran Church : Adam Nachenmoser dalam bukunya Prognoosticum Theologicum, memprediksi tahun 1635 kemungkinan besar adalah hari kiamat.
b) 1948 – Baptist Church : Dr. Isaac M. Haldeman, seorang pastor dari First Baptist Church di kota New York memprediksi bahwa pada tahun 1948, anti Kristus akan datang. Dia mengatakan “The Scriptures teach that this man (the Antichrist) will be the prime factor in bringing the Jews back, as a body into their own land; that he will be the power that shall make Zionism a success; that through him the nationalism of the Jews shall be accomplished.“
c) 1533 – Anabaptis Church : Millenium akan terjadi tahun 1533.
d) 1650-1695 – Presbyterian Church : Thomas Brightman memprediksi bahwa pada tahun 1650-1695 akan terjadi pertobatan kaum Yahudi dan kebangkitan kembali negara mereka di Palestina… kehancuran kepausan … pernikahan antara Anak Doma dan istrinya. Dan lebih lanjut Christopher Love memprediksi bahwa Babilonia akan jatuh di tahun 1758, kemarahan Tuhan kepada yang jahat akan ditunjukkan di tahun 1759, dan akan terjadi gempa bumi besar di seluruh dunia di tahun 1763.
e) 1934-1935 – Assemblies of God Church : The Weekly Evangel, publikasi resmi dari Assemblies of God menuliskan bahwa akhir dunia diprediksikan tidak akan lebih lama dari tahun 1934 atau 1935.
f) 8 Maret 1889 – Mennonites : Kristus akan kembali pada tanggal 8 Maret 1889 sampai 1891.
g) 1981 – Calvary Chapel : Chuck Smith dalam bukunya entitled End Times, mengatakan bahwa Kristus akan datang kembali sebelum masa sengsara dimulai, yang akan terjadi sebelum tahun 1981 (1948 [dipercaya sebagai generasi terakhir] + 40 [a generation of judgment]+ 7 [masa sengsara] = 1981). Lebih lanjut, dia mengatakan kemungkinan bahwa generasi terakhir dimulai tahun 1967.
h) 1890 – Mormonism : Joseph Smith memprediksikan bahwa kedatangan Kristus yang ke-dua tidak akan terjadi sebelum dia berumur 85 tahun, atau tahun 1890.
i) 1874, 1914, 1925 – Jehovah’s Witnesses : Charles Taze Russell dan Joseph Franklin Rutherford memprediksi tahun 1874, 1914, 1925 sebagai tahun-tahun sebagai berikut: kedatangan Kristus yang ke-dua, hari penghukuman, masa millennium.
j) 15 September 1829 – Harmony Society.
k) 21 Maret 1843 – 21 Maret 1844, 22 Oktober 1844 – William Miller – American baptist preacher. William Miller menggunakan kitab Daniel untuk memprediksi kedatangan Kristus yang ke-dua.

Dan masih begitu banyak prediksi yang lain. Pertanyaannya, bagaimana seorang yang hidup pada masa tersebut dapat tahu apakah prediksi tersebut benar atau tidak?
Pertanyaan ini sama seperti bagaimana orang yang hidup di zaman ini tahu apakah prediksi seseorang (yang mengklaim mendapatkan hikmat dari Roh Kudus dan Alkitab) benar atau tidak?
Beberapa contoh di atas adalah mereka telah mencoba menyingkapkan kedatangan Kristus yang ke-dua berdasarkan Alkitab, namun tidak pernah terbukti kebenarannya.

Ribuan, mungkin jutaan orang telah mempercayai beberapa prediksi akhir dunia pada waktu itu, namun tidak pernah terjadi. Apakah setelah terbukti gagal, maka kita baru dapat mengatakan bahwa ramalan tersebut hanyalah berdasarkan pemikiran pribadi?

5) YM mengatakan “Orang menggunakan Matius 24:36 untuk menyimpulkan bahwa tidak ada yang bakal tahu waktu kedatangan Tuhan. “Tetapi tentang hari dan jam itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, tetapi Bapaku sendiri.” (KJV).

Namun sekarang perhatikan baik-baik. Baca kembali sebagai seorang yang mengasihi dan percaya bahwa kita juga dikasihi oleh Bapa. Ayat ini justru seharusnya memberi kepada kita suatu harapan. Bukan malah memutus harapan tidak akan pernah mendapat informasi penting itu.”

A) Saya telah membaca ayat tersebut beberapa kali dan tetap mempunyai kesimpulan bahwa tidak seharusnya manusia tahu kedatangan Kristus yang ke-dua, karena kedatangan-Nya adalah seperti pencuri. Dan terlebih, Yesus menegaskan kembali hal ini, dengan mengatakan “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.” (Kis 1:7)

Menurut hemat saya, kalau memang Yesus, di dalam kebijaksanaan-Nya, ingin menyatakan kepada manusia, maka Dia akan menyatakan-Nya. Namun, di beberapa kesempatan, Dia senantiasa menegaskan bahwa kedatangan-Nya adalah seperti pencuri dan tidak ada yang tahu. Dari ayat-ayat tersebut, yang menurut saya telah begitu jelas apa yang dimaksud Yesus, maka harapan seperti apakah yang diinginkan? Apakah kita harus terus berharap bahwa seseorang akan mengatakan kepada kita tentang hari, tanggal, dan tahun kedatangan Kristus yang ke-dua?

Contoh-contoh di atas, adalah bukti bahwa telah begitu banyak orang yang mencoba untuk meramalkan kedatangan Kristus yang ke-dua, namun selalu gagal.

6) YM mengatakan “Ketika membaca ayat ini dalam penyingkapan, saya tiba-tiba mempunyai keyakinan Bapa ingin kita mengetahui waktunya. Ayat ini seperti berkata “jangan kuatir, walaupun malaikat-malaikat tidak tahu, tetapi Bapa tahu”. Lalu saya menemukan kebenaran itu dalam sederet ayat yang menjelaskan, bahwa Bapa selalu ingin memberitahu rahasia-rahasia-Nya kepada kita yaitu anak-anak-Nya. Berikut ayat-ayat yang dimaksud.”

A) Saya tidak terlalu jelas dengan kalimat pertama. Apakah setelah membaca ayat tersebut (Mt 24:36), maka YM tiba-tiba mempunyai keyakinan bahwa Bapa ingin kita mengetahui waktunya? Darimanakah keyakinan yang tiba-tiba datang?

Dan dengan keyakinan ini, YM menarik kesimpulan bahwa Bapa senantiasa ingin memberitahu rahasia-rahasia-Nya kepada kita, yaitu anak-anak-Nya. Tuhan memang membagikan pengetahuan kepada manusia lewat Yesus, dimana Yesus mengatakan “Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” (Yoh 15:15).

Namun, bukankah pengetahuan bahwa Yesus pasti akan datang ke-dua kali adalah sudah cukup?
Dan bukankah sikap untuk menghadapi kedatangan Yesus yang ke-dua adalah berjaga-jaga lebih bijaksana dibandingkan dengan terus mencoba mencari hari, tanggal, dan tahun kedatangan Kristus yang ke-dua?

B) YM mengutip ayat-ayat : Kej 18:17-19; Amos 3:7; Yoh 14:26a; 1 Kor 2:10, untuk menunjukkan bahwa Tuhan pasti akan menyingkapkan segala sesuatu (termasuk kapan hari kiamat) kepada manusia.

Mari kita bersama-sama mengupas ayat-ayat tersebut:
Kej 18:17-19 : “Berpikirlah TUHAN: “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? 18  Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? 19  Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.”

Tuhan mempunyai kebebasan dan kebijaksanaan, apakah sesuatu dipandang baik untuk dinyatakan atau tidak kepada manusia. Dan kepada Abraham, Tuhan menyatakan kehancuran kota Sodom dan Gomorah tanpa menyebutkan waktunya.

Amos 3:7 : “Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.” Bukankah Tuhan telah menyatakan keputusan-Nya agar Kristus datang ke-dua kalinya? Namun keputusan-Nya tidak disertai oleh tanggal, bulan, dan tahun kedatangan-Nya.

Yoh 14:26a : “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

Semua yang dikatakan oleh Roh Kudus adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan Yesus. Dia tidak menyatakan segala sesuatu yang baru, yang tidak pernah diajarkan oleh Yesus. Inilah sebabnya, di ayat yang sama, dikatakan bahwa Roh Kudus akan mengingat kita akan semua yang telah Yesus katakan. Dan kalau Yesus mengatakan bahwa kedatangan-Nya yang ke-dua tidak ada yang tahu, dan terjadi secara tiba-tiba (Mt 24:36; Mk 13:32) seperti pencuri (lih. Mt 24:43), dan kita tidak perlu mengetahui masa dan waktu yang telah ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya (lih. Kis 1:7), maka Roh Kudus juga akan mengatakan demikian.

Kalau orang yang mengatakan atas nama Roh Kudus tahu hari, bulan, dan tahun hari kiamat, maka itu berarti bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh Kristus sendiri. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa itu bukan dari Roh Kudus.

1 Kor 2:10 : “Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.”

Roh Allah memang tahu segala sesuatu, karena Roh Allah / Roh Kudus adalah satu dengan Allah Bapa dan Allah Putera. Oleh karena itu, kalau Allah Putera (Yesus) memilih untuk tidak menyatakan kapan kedatangan-Nya yang ke-dua, maka Roh Allah-pun akan berkata sama. Kalau Roh Allah mengatakan yang berbeda, maka terjadi kontradiksi, dimana Allah Roh Kudus dan Allah Putera tidak menyatakan hal yang sama. Namun, di dalam Allah tidak ada kontradiksi, karena kalau terjadi kontradiksi, Dia bukan lagi Allah.

Di katakan di ayat 11 “Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.” Dari sini jelas, bahwa tidak semua pengetahuan Allah dinyatakan kepada manusia, namun Roh Allah tentu saja tahu segala sesuatu di dalam diri Allah, karena Roh Kudus adalah Allah.

7) YM mengatakan “Orang-orang juga secara ceroboh menggunakan perikop 1Tes 5 “Kedatangan Tuhan seperti pencuri” dan memahaminya secara sangat-sangat keliru. Dan mengajar kepada jemaat bahwa, Kedatangan Tuhan itu bagi kita seperti pencuri. Padahal yang dimaksud adalah bagi orang lain kedatangan Tuhan itu seperti pencuri.”

A) Mari kita lihat apa yang dikatakan rasul Paulus di dalam 1 Tes 5:1-2 “1 Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, 2  karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.” Menurut saya, text tersebut telah begitu jelas menyatakan bahwa Tuhan tidak menyatakan kapan kedatangan Kristus ke-dua, karena kedatangan-Nya adalah tiba-tiba, seperti pencuri.

B) Saya tidak tahu bagaimana YM sampai pada kesimpulan bahwa text itu ditujukan kepada orang lain dan bukan kepada kita semua. Lebih lanjut YM mengatakan “Memang Kedatangan Tuhan seperti kedatangan pencuri pada malam hari, untuk orang lain. Tetapi tidak untuk kita! Itulah sebabnya ayat 4 dan 5 berkata, “Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.”

Ayat 4 dan 5 bukanlah dasar bahwa ayat 1-2 dikatakan untuk orang lain, namun tidak termasuk kita semua. Surat rasul Paulus dituliskan kepada jemaat di Tesalonika untuk menyatakan kepada mereka bahwa mereka tidak perlu tahu kedatangan Kristus yang ke-dua, dan oleh karena itu mereka harus terus menjalankan kehidupan mereka, namun harus senantiasa berjaga-jaga. Ini adalah kesalahan dari jemaat Tesalonika pada waktu itu, yang tidak melakukan apapun, karena mengira bahwa kedatangan Kristus telah begitu dekat. Oleh karena itulah, rasul Paulus mengatakan sikap yang seharusnya dipunyai oleh anak-anak terang (ay 5), yaitu “…baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.” (ayat 6).

Bagi anak-anak terang, walaupun kedatangan Kristus adalah tiba-tiba, namun bukanlah sesuatu yang mengejutkan, karena Kristus sendiri telah mengatakannya demikian – yaitu Dia pasti datang. Kalau kita terus berjaga-jaga, dengan hidup kudus, kedatangan Kristus yang ke-dua adalah suatu kejadian yang kita rindukan.

C) Text di atas ditujukan kepada jemaat di Tesalonika, yang telah menjadi pengikut Kristus, sama seperti kita. Oleh karena itu pernyataan bahwa text tersebut ditujukan kepada orang lain bukan kepada kita adalah tidak tepat. Apa yang membedakan kita dengan jemaat di Tesalonika? Apakah jemaat di Tesalonikan bukan anak-anak terang dan hanya kita saja yang menjadi anak-anak terang?

8) YM mengatakan “Lalu ada juga yang terjebak menyimpulkan Luk 12:40 untuk memperkuat pendapat bahwa kita memang tidak akan menyangka saat kapan Tuhan akan datang. “Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.”

Namun perhatikan ayat 40 ini jangan diambil sepotong, sebab merupakan kelanjutan dari ayat sebelumnya, ayat 39 yang berkata: “Tetapi ketahuilah ini: Jika ‘orang bijaksana dalam rumah’ (the goodman of the house – KJV), telah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia akan berjaga-jaga, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.”

A) Menurut saya, orang yang mengatakan bahwa tidak ada yang tahu waktu kedatangan Kristus yang ke-dua adalah setia terhadap Alkitab, karena Alkitab mengatakannya demikian, dan juga banyak ayat lain yang mendukungnya.

B) Mari kita membahas ayat Lk 12:39 yang mengatakan “Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.”

YM menafsirkannya demikian “Lebih jelasnya ayat 39 dan 40 bermaksud memberitahu. “Ketahui ini: Jika ‘orang bijaksana dalam rumah’ telah tahu kapan waktunya, ia akan berjaga-jaga, Hendaklah kamu juga, karena kamu tidak tahu waktunya.” Bagi mereka yang tidak tahu kapan waktunya, Tuhan memberi petunjuk: ikuti ‘orang bijaksana dalam rumah’. Kalau ia berjaga-jaga, itulah waktunya.”

Ayat 39 yang mengatakan “the goodman of the house (KJV)” adalah sama dengan the head of the house (NASV), “the householder (RSV, DRB), the master of the house (ASV), yang intinya adalah pemilik rumah. Kalaupun kita menganggap bahwa yang benar adalah orang bijaksana dalam rumah, namun ayat 39 tidak menyebutkan bahwa tuan rumah (the goodman of the house) adalah tahu akan saatnya pencuri datang, dimana dinyatakan dalam kata “IF / JIKA”.

C) Oleh karena itu, kesimpulan YM yang mengatakan “Siapakah ‘orang bijaksana dalam rumah’ ini yang tahu kapan waktu kedatangan itu?” adalah salah, karena Yesus hanya menyebutkan “JIKA tuan rumah itu telah tahu” dan bukan “Tuan rumah itu telah tahu”.

Sebaliknya, kalimat tersebut, menyiratkan bahwa tuan rumah tersebut tidak tahu kapan pencuri datang atau dalam hal ini adalah menggambarkan kita juga tidak tahu kapan kedatangan Kristus yang ke-dua. Oleh karena itu, Yesus mengatakan di ayat 40 “Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.”

Kemudian Petrus bertanya “…Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?” (Lk 12:41).

Kita dapat menghubungkan jawaban Yesus yang dikatakan di Mk 13:37 “Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!”

Di Lukas 12, Yesus tidak menjawab secara langsung, namun dari ayat-ayat berikutnya (42-48), maka pengurus rumah yang setia dan bijaksana adalah bukan yang tahu kapan kedatangan Kristus yang ke-dua, namun yang “melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.” (ay. 43).

Apakah tugasnya? melakukan semua perintah Kristus dan melakukan persiapan – yaitu dengan berjaga-jaga (lih. ayat 47). Oleh karena itu, kesimpulan YM yang mengatakan “Lalu Tuhan Yesus menyingkapkan dalam ayat-ayat berikutnya, ayat 42-44, bahwa ‘orang bijaksana dalam rumah’ adalah ‘Pengurus Rumah yang Setia dan Bijaksana’. Orang-orang seperti inilah yang tahu kapan kedatangan Tuhan. Merekalah orang yang akan tahu kapan waktu kedatangan Tuannya. Mengenai ‘Pengurus Rumah Yang Setia dan Bijaksana’.” adalah tidak benar. Seperti yang telah dipaparkan di atas, pengurus rumah yang setia dan bijaksana bukanlah yang tahu kapan kedatangan Kristus yang ke-dua, namun yang menjalankan perintah tuannya dan selalu siap sedia.

9) Dan karena itu, kesimpulan YM “Jadi penyingkapan waktu merupakan hal yang akan muncul dalam penyingkapan yang sempurna. Baik waktu kedatangan Antikris, rentang waktu krisis, maupun waktu pengangkatan.” adalah tidak tepat, karena :
1) Kristus telah mengatakan tidak ada yang tahu kedatangannya,
2) teori pengangkatan yang terpisah dari kedatangan Kristus yang ke-dua, juga tidak mempunyai dasar yang kuat. Oleh karena itu, mengapa kita tidak kembali kepada apa yang diajarkan oleh Alkitab, dan ditulis secara jelas – yang tidak mempunyai penafsiran ganda, yang juga didukung oleh ayat-ayat yang lain? Waktu kedatangan Kristus yang ke-dua tidak ada yang tahu, malaikat-malaikat di Sorga tidak, dan Anakpun tidak (Mt 24:36; Mk 13:32; Why 3:3), karena kedatangan-Nya adalah seperti pencuri (1 Tes 5:2; 2 Pet 3:10). Kita tidak perlu tahu kedatangan-Nya (Kis 1:7), namun yang terpenting adalah berjaga-jaga dan siap sedia, serta dengan sabar menantikan kedatangan-Nya (lih. Mt 24:44; Mt 25:13; Mk 13:35-37; Lk 12:37-40, 46; 1 Tes 5:6; Why 3:3, 16:15; Yak 5:7).

Oleh karena itu, kita harus berfokus bukan pada mencari tahu kapan kedatangan-Nya, namun kepada bagaimana mempersiapkan kedatangan-Nya sebaik mungkin – dengan menjalankan semua perintah-Nya dan senantiasa siap sedia menyambut-Nya. Kita akan bertemu Yesus muka dengan muka, baik dalam akhir jaman (kalau kita mengalaminya) atau kalau kita telah dipanggil Tuhan sebelum akhir jaman terjadi. Oleh karena itu, bersiap-siaplah dan berjaga-jagalah.

Semoga diskusi ini dapat membawa bermanfaat. Terpujilah Kristus.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,

Sumber  :  www.katolisitas.org