Senin, 24 Oktober 2011

Ibadah yang Sejati - Yesaya 29:13

Dan Tuhan telah berfirman: “Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari padaKu, dan ibadahnya kepadaKu hanyalah perintah manusia yang dilafalkan.


Apakah Anda tidak jengkel jika orang yang menyanjung Anda selama ini tidak pernah menyatakannya dengan tulus? Ya, saya sendiri pun akan merasa jengkel. Tentu kita tidak menyukai kepura-puraan. Sikap munafik dan kepura-puraan itu adalah sampah yang perlu di buang jauh-jauh. Agar bau busuknya tidak tercium kemana-mana.

Yah, demikian pula dengan Allah Bapa kita. Ia ingin agar Anda dan saya mendekatiNya dengan hati yang tulus. Ia ingin kita membuang jauh sikap kepura-puraan yang berbau busuk dari mulut dan bibir kita.

Chrisostomus, salah seorang Bapa Gereja pernah mengatakan bahwa sebenarnya ada dua altar. Altar pertama ada di tempatnya yang biasa Anda lihat. Ya, di dalam Gereja. Sementara itu, altar yang kedua terletak di luar gereja. Altar ini terletak di rumah Anda, di tepi jalan, di kantor Anda, atau di berbagai tempat lainnya yang bisa Anda temui.

Maksudnya, ibadah atau kebaktian yang kita lakukan sebenarnya bukan hanya di dalam gereja. Kita juga harus kebaktian dan/atau berbakti kepada Allah (baca: menghadap altar) di luar gereja. Bakti kita pada Allah di luar Gereja kelihatan melalui cara hidup, sikap, dan perbuatan-perbuatan kita yang sesuai dengan kehidupan spiritual Kristen. Itulah makna ibadah yang sejati.

Orang Israel pada masa Yesaya melakukan ibadah tanpa spiritualitas. Bagi mereka, ibadah hanya sekedar rutinitas. Hatinya tidak diubah. Jiwanya tidak mendekat pada Allah. Tindakannya tidak sesuai kehendak Allah. Akhirnya hanya kemunafikan yang kelihatan dari ibadah mereka.

Marilah menjalankan ibadah yang sejati.

Doa : Allah Bapa, arahkanlah aku terus menerus kepada altarMu entah di Gereja atau di manapun aku berada. Ajar aku untuk berbakti kepadaMu entah di Gereja atau di manapun aku berada. Sebab itulah ibadah yang berkenan bagi Engkau, Allahku. Dalam nama Yesus Kristus aku berdoa. Amin.


Sumber  :  http://pargodungan.org/yesaya-2913-ibadah-yang-sejati/

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam atau mengandung SARA.
Terima Kasih.